BeritaInvestigasiNews.id. Sulut,- Kesabaran para sopir dump truck di Sulawesi Utara akhirnya benar-benar habis. Senin (29/9/2025), ratusan sopir yang tergabung dalam Aliansi Sopir Dump Truck Sulut mendatangi Kantor Gubernur Sulawesi Utara di Jalan 17 Agustus, Manado, untuk menyuarakan penderitaan mereka akibat kelangkaan solar subsidi.
Dengan spanduk dan orasi bergantian, massa aksi menyampaikan keresahan yang selama ini mereka pendam: antre berjam-jam di SPBU, kerap tak kebagian solar, hingga pendapatan yang merosot drastis.
Baca juga: Aksi Sopir Truk di Manado Dituding Bermuatan Mafia Pasir: “Jangan Maling Teriak Maling!”
“Kami hampir setiap hari antre berjam-jam untuk mendapatkan solar. Kadang datang pagi baru bisa isi sore, bahkan ada yang tidak kebagian. Kalau kendaraan tidak jalan, otomatis kami tidak dapat penghasilan,” teriak Jhon Lumenta, salah satu perwakilan pendemo di tengah massa.
Kondisi ini, kata para sopir, sudah menggerus ekonomi keluarga mereka. Dump truck yang seharusnya jadi tulang punggung pekerjaan, justru sering terparkir sia-sia karena tangki kosong.
Massa aksi akhirnya diterima langsung oleh Asisten II Pemprov Sulut Christian Talumepa bersama jajaran pemerintah provinsi. Hadir pula Dirreskrimsus Polda Sulut Kombes Pol Winardi Prabowo yang mendengarkan secara seksama keluhan para sopir.
Sebagai bentuk tindak lanjut, perwakilan sopir difasilitasi bertemu langsung dengan Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling (YSK) di lantai 6 Kantor Gubernur. Dalam pertemuan itu, mereka mengurai persoalan secara detail dan mendesak solusi konkret agar distribusi solar kembali lancar dan adil.
Meski aksi berlangsung damai, para sopir menegaskan sikap: perjuangan mereka tidak akan berhenti sampai ada kepastian penyelesaian dari pemerintah dan Pertamina.
Baca juga: “Polda Sulut Ultimatum Mafia Solar: Tak Ada yang Kebal, Rakyat Jangan Lagi Jadi Korban”
“Ini bukan sekadar soal antre, ini soal perut anak-istri kami. Kalau pemerintah tutup mata, kami akan terus bergerak,” tegas salah satu orator.
Aksi sopir dump truck ini seakan menjadi alarm keras: di tengah janji negara menjaga subsidi tepat sasaran, fakta di lapangan justru menyuguhkan ironi.
Editor : Kaperwil Sulut Romeo