Lewat P3-TGAI Tahap II, BWS Sulawesi I Teguhkan Komitmen Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

BeritaInvestigasiNews.id. Sulut,- Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I Manado melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (Satker O&P SDA) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Pada Selasa (8/10/2025), BWS Sulawesi I menggelar Sosialisasi Tingkat Balai Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahap II Tahun 2025, diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan dari tingkat pusat hingga desa.

Kegiatan strategis tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BWS Sulawesi I Manado, Sugeng Harianto, bersama Kasatker O&P SDA, PPK O&P SDA I, serta perwakilan Anggota DPR RI Komisi V melalui Tenaga Ahli Program Aspirasi P3-TGAI. Turut hadir pula para Lurah, Kepala Desa, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Konsultan Manajemen Balai (KMB), Asisten, dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM).

Baca Juga: "Kepemimpinan Cerdas Ir. Sugeng Harianto, Dorong Terobosan Monumental di Sulawesi Utara"

Pada tahap kedua ini, Program P3-TGAI mencakup 24 titik lokasi yang tersebar di 8 kecamatan dan 2 kabupaten, yakni Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa. Program ini dirancang untuk memperkuat jaringan irigasi desa serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui sistem padat karya tunai berbasis pemberdayaan masyarakat.

Dalam arahannya, Sugeng Harianto menegaskan bahwa program P3-TGAI merupakan bentuk nyata dari program pemerintah yang mengedepankan prinsip partisipasi masyarakat dan transparansi.

“Pekerjaan P3-TGAI dilaksanakan dengan asas partisipatif, melalui pemberdayaan petani yang tergabung dalam P3A. Mereka bekerja berdasarkan perjanjian kerja sama antara P3A dan Satker O&P SDA BWS Sulawesi I Manado,” jelas Sugeng.

Ia menambahkan, seluruh pelaksanaan program harus berpedoman pada Surat Edaran Petunjuk Teknis (Juknis) pelaksanaan P3-TGAI yang diterbitkan oleh Kementerian PUPR.

“Program ini tidak dikontrakkan kepada pihak ketiga, tetapi dilakukan secara swakelola oleh masyarakat, agar manfaat dan hasilnya benar-benar dirasakan langsung oleh petani,” tegasnya.

Baca Juga: Manado Raih Kehormatan Gelar PIT HATHI 2025, Sugeng Harianto: Forum Nasional Bahas Air untuk Energi

Lebih lanjut, Sugeng menekankan bahwa program P3-TGAI sejalan dengan cita kedua Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran, yaitu memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan rehabilitasi jaringan irigasi kecil di tingkat desa, diharapkan produktivitas pertanian meningkat dan risiko kekeringan dapat diminimalkan.

“P3-TGAI adalah langkah nyata dalam mendukung agenda nasional ketahanan pangan. Ketika air irigasi dikelola dengan baik, hasil pertanian meningkat, dan kesejahteraan petani pun ikut terangkat,” ujar Kepala BWS Sulawesi I.

Menutup sambutannya, Sugeng mengingatkan pentingnya sinergi dan komunikasi aktif antara pemerintah desa, P3A, dan TPM selama pelaksanaan program.

Baca Juga: PLN dan BWS Bersinergi Atasi Banjir di Sekitar Danau Tondano

“Koordinasi harus berjalan dengan baik. Jangan menunggu, tapi jemput bola. Bila seluruh elemen bekerja bersama, manfaat P3-TGAI akan cepat dirasakan oleh masyarakat tani di daerah irigasi desa,” tandasnya.

Sosialisasi tingkat balai ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas kelembagaan petani sekaligus meneguhkan komitmen pemerintah melalui Kementerian PUPR dalam membangun infrastruktur irigasi yang berkeadilan di Sulawesi Utara.

Dengan keberlanjutan program P3-TGAI, diharapkan wilayah pertanian di daerah dapat memperoleh suplai air yang lebih efisien, produktivitas pertanian yang meningkat, serta kesejahteraan petani yang lebih baik sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan nasional.

Editor : Kaperwil Sulut Romeo

Berita Terbaru