"Mafia Solar Dituding Biang Kerok, Ratusan Sopir Dum Truck Sulut Siap Aksi Besar-Besaran"

Berita Investigasi

BeritaInvestigasiNews.id. Sulut,- Krisis solar kian menghantam Sulawesi Utara. Antrean panjang kendaraan, khususnya truk dan bus, terlihat di hampir semua SPBU, memicu kelumpuhan aktivitas ekonomi. Para sopir angkutan kini sudah berada di titik muak.

Ratusan sopir yang tergabung dalam Aliansi Dum Truck Sulawesi Utara dari Bitung, Minut, Tomohon, Tondano hingga Manado berencana menggelar aksi besar-besaran di Kantor Gubernur dan Polda Sulut. Mereka menuding adanya praktik mafia solar yang membuat distribusi BBM bersubsidi kotor, merugikan rakyat kecil, dan menguntungkan segelintir pemain.

Baca juga: “Laporan Mengguncang: Bupati Minsel Diduga Tukar Proyek dengan Hutang Politik Rp15 Miliar”

“Bayangkan, untuk antri solar saja bisa sampai satu hari. Kapan bisa kerja?” keluh seorang sopir dengan nada putus asa.

Lebih parah lagi, para sopir mengaku menjadi korban pencurian kuota solar melalui modus barcode yang dipakai tanpa izin. Barcode resmi milik sopir tiba-tiba diblokir, seolah sudah mencapai kuota pembelian, padahal truk mereka berhari-hari tak pernah mengisi di SPBU. Dugaan kuat, ada “tangan-tangan gelap” yang bermain bersama oknum petugas SPBU untuk melancarkan aksi mafia solar.

Baca juga: Ironi di SPBU Bupati Mitra: Warga Dianiaya Mafia Solar, Gubernur Diminta Tegur Ronald Kandoli

Aktivis Wiliam Luntungan menegaskan, pihaknya telah resmi melaporkan dugaan permainan mafia solar ini ke Polda Sulut. Ia menyebut, penegak hukum tidak boleh menutup mata, sebab mafia solar bukan hanya merugikan sopir, tetapi juga menghancurkan roda perekonomian daerah.

“Ini bukan sekadar antrean biasa, ini adalah bentuk kejahatan terorganisir. Jika aparat tidak serius, maka rakyat sendiri yang akan turun ke jalan menuntut keadilan,” tegas Luntungan.

Baca juga: Aksi Sopir Truk di Manado Dituding Bermuatan Mafia Pasir: “Jangan Maling Teriak Maling!”

Para sopir mendesak Gubernur Sulut untuk turun tangan langsung. Mereka menegaskan aksi massa akan digelar akhir bulan ini bila pemerintah tetap bungkam.

Krisis solar di Sulut telah berubah menjadi bom waktu sosial. Jika pemerintah dan aparat tidak segera membongkar mafia solar hingga ke akar-akarnya, maka gejolak di lapangan tak bisa lagi dibendung.

Editor : Kaperwil Sulut Romeo

Investigasi
Berita Populer
Berita Terbaru