BeritaInvestigasiNews.id. Sulut,- Aksi demonstrasi sopir truk yang digelar di depan Kantor Gubernur Sulawesi Utara dan Kantor DPRD Kota Manado, Senin (29/09/2025), kini menuai kontroversi tajam. Meski massa aksi menuntut penertiban praktik “tab” BBM di SPBU serta penindakan tegas terhadap mafia BBM, sejumlah pihak justru menilai demonstrasi itu sarat kepentingan terselubung.
Seorang aktivis muda asal Kota Bitung, Aldi, secara terbuka menyebut aksi tersebut hanyalah manuver politik-ekonomi yang didalangi mafia pasir ilegal. Menurutnya, tuntutan yang dikemas dengan isu keadilan distribusi BBM itu justru beraroma kepentingan pribadi yang kuat.
“Jangan maling teriak maling! Para mafia pasir apa bedanya dengan mafia BBM? Para sopir dump truck yang ikut demo ini sebagian besar hanyalah pekerja yang digaji. Tapi di balik mereka ada pengusaha galian C ilegal yang mengatur skenario,” tegas Aldi saat diwawancarai awak media.
Aldi juga mengungkap bahwa mayoritas kendaraan dump truck yang digunakan dalam aksi adalah milik pengusaha galian C yang dikenal sebagai mafia pasir. Ia bahkan menuding aksi itu dihadiri langsung oleh sejumlah tokoh yang kerap dikaitkan dengan aktivitas tambang pasir ilegal, seperti Buang Ngantung dan rekan-rekannya.
Baca Juga: “Polda Sulut Ultimatum Mafia Solar: Tak Ada yang Kebal, Rakyat Jangan Lagi Jadi Korban”
“Kalau benar-benar untuk rakyat, mari kita perjuangkan bersama. Tapi kalau ini hanya untuk segelintir orang yang jelas-jelas juga mafia, pemerintah harus tegas. Jangan sampai demo ini malah jadi jalan tol bagi mafia pasir untuk melegalkan praktik haram mereka,” tandasnya.
Kontroversi kian menguat setelah terungkap salah satu dari tujuh tuntutan massa di depan Kantor DPRD Provinsi Sulut adalah mendesak Gubernur mempermudah izin Galian C, sebuah poin yang kian mempertegas dugaan adanya kepentingan tambang pasir di balik aksi tersebut.
Baca Juga: “Sopir Dump Truck Sulut Mengadu ke Gubernur: Desak Solusi Kelangkaan Solar”
Desakan ini menimbulkan pertanyaan besar: benarkah perjuangan sopir truk murni untuk keadilan distribusi BBM bersubsidi, atau sekadar kedok untuk melindungi bisnis kotor mafia pasir?
Masyarakat kini menunggu sikap tegas pemerintah dan aparat penegak hukum agar tidak terjebak dalam skenario yang mengatasnamakan rakyat, namun sejatinya hanya menguntungkan kelompok tertentu. Transparansi dan keberanian menindak semua mafia baik BBM maupun pasir dinilai sebagai satu-satunya jalan untuk meredam konflik kepentingan yang kian merusak wajah Sulawesi Utara.
Editor : Kaperwil Sulut Romeo